PemdaTouna, Ampana - Pengambilan daun yeki oleh rombongan Wakil Bupati Tojo Una-Una menjadi awal dari rangkaian kegiatan Posintuvu Raya Lupi, sebuah tradisi adat yang akan digelar pada Jumat mendatang. Kegiatan ini berlangsung Selasa (24/6/25) di hutan RT Uemangara, Dusun Uebae, wilayah yang masih menjaga kelestarian sumber daya alam dan nilai-nilai budaya leluhur.
Dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Surya Lapasiri bersama warga, tokoh adat, dan perwakilan OPD turun langsung ke lokasi untuk memetik daun yeki secara tradisional. Daun ini nantinya akan digunakan sebagai pembungkus utama makanan dalam upacara adat lupi, sebuah tradisi makan bersama yang sarat makna kebersamaan, penghormatan kepada leluhur, dan rasa syukur atas berkat kehidupan.
"Kegiatan pengambilan daun yeki ini bukan sekadar persiapan acara, tetapi juga bentuk penghormatan kita terhadap alam dan budaya leluhur. Melalui tradisi seperti lupi, kita belajar tentang nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan rasa syukur. Sudah seharusnya generasi muda mengenal dan melestarikan ini sebagai bagian dari jati diri kita sebagai masyarakat Tojo Una-Una.”ujar Wakil Bupati Tojo Una-Una.
Daun yeki dipilih karena memiliki aroma khas, tahan panas, dan tidak mengubah rasa makanan. Lebih dari itu, penggunaannya juga merupakan simbol penghormatan terhadap nilai-nilai adat. Pengambilan dilakukan secara selektif, hanya memilih daun yang cukup umur dan tidak merusak tanaman, sebagai bentuk kesadaran ekologis dalam budaya masyarakat lokal.
Tradisi lupi sendiri merupakan bagian dari warisan budaya masyarakat Bare’e - Ta yang bukan hanya menjadi ruang makan bersama, tetapi juga ajang mempererat hubungan sosial antar keluarga, komunitas, dan generasi.
Posintuvu Raya Lupi kelurahan Bailo dijadwalkan berlangsung pada Jumat 26 Juni 2025 mendatang, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, pemerintah daerah, tokoh adat, serta generasi muda.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penguatan jati diri budaya dan pelestarian lingkungan berbasis kearifan lokal.