PemdaTouna, Ampana – Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una yang diwakili oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Tojo Una-Una, Iksan Badwi, secara resmi membuka kegiatan seminar bertajuk “Ampana Buka Mata” yang berfokus pada edukasi dan pencegahan terhadap bahaya narkoba, HIV/AIDS, dan penyimpangan seksual (LGBTQ+), Sabtu (28/06/2025) bertempat di Aula Kantor Bupati Tojo Una-Una.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat dan dihadiri oleh narasumber Ustaz Bendri Jaisyurrahman dan dr. Maryam Albaar, Sp.KK, M.Kes.
Mengawali sambutannya, Kasat Pol-PP Touna berikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya Seminar “Ampana Buka Mata” sebagai inisiatif penting dalam menghadapi tantangan moral, sosial, dan kesehatan di era modern.
Generasi muda saat ini terpapar berbagai pengaruh negatif, seperti media sosial, gaya hidup instan, pergaulan bebas, serta budaya yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal, ancaman utama yang perlu diwaspadai adalah narkoba, penyimpangan seksual, dan HIV/AIDS yang berkembang secara senyap namun sangat merusak masa depan.
“Seminar ini mengajak kita semua untuk tidak lagi menutup mata, tidak lagi menutup telinga, dan tidak lagi menunda untuk bertindak,” ucapnya dalam membacakan sambutan tertulis Bupati Tojo Una-Una.
“Saya mengapresiasi setiap pihak yang telah menginisiasi, mendukung, dan melaksanakan kegiatan edukatif ini, terutama untuk para pemuda dan pelajar di Tojo Una-Una,” lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa penyalahgunaan narkoba tidak hanya merusak fisik, tetapi juga menghancurkan masa depan, merusak tatanan keluarga, dan meningkatkan angka kriminalitas.
Arus globalisasi tanpa penyaringan juga turut memicu tren gaya hidup menyimpang, termasuk penyimpangan seksual yang mengkhawatirkan. Data kesehatan nasional menunjukkan adanya peningkatan kasus HIV/AIDS, yang sebagian besar disebabkan oleh kurangnya edukasi dan pemahaman masyarakat terhadap bahaya penularannya.
Kasatpol PP, Iksan Badwi, menegaskan bahwa sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, budaya, dan adat, Kabupaten Tojo Una-Una mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melindungi generasi muda dari kerusakan moral.
Pendidikan moral dan kesehatan harus disampaikan secara langsung ke tengah masyarakat dengan cara yang mudah dijangkau dan dimengerti. Melalui seminar “Ampana Buka Mata”, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif, semangat untuk menolak pengaruh negatif, serta lahirnya generasi muda sebagai agen perubahan.
“Saya yakin, dengan edukasi yang benar, dukungan keluarga, dan komunitas yang peduli, kita dapat meminimalisasi dampak dari berbagai bahaya sosial yang mengancam,” harapnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pencegahan terhadap bahaya sosial tidak bisa diserahkan pada satu lembaga saja. Masyarakat, orang tua, guru, dan pemimpin komunitas harus menjadi garda terdepan dalam upaya ini.
“Kita harus berani mengatakan tidak pada narkoba. Kita harus berani mengatakan tidak pada penyimpangan seksual. Dan kita harus berani memilih hidup sehat, bersih, dan bermoral,” tegasnya.
Kasatpol PP, Iksan juga mengajak agar generasi muda diberikan ruang positif untuk berkarya, berorganisasi, dan berkontribusi dalam masyarakat. Semua elemen pemerintahan bersama tokoh agama dan tokoh adat perlu bersatu dalam memperkuat narasi pencegahan dan penegakan nilai moral.
“Saya berharap, melalui kegiatan ini, muncul komitmen yang lebih luas, kebijakan yang lebih nyata, dan gerakan masyarakat yang berkelanjutan. Semoga generasi muda kita di Tojo Una-Una menjadi generasi tangguh, bersih dari narkoba, menjauhi penyimpangan, dan terbebas dari HIV/AIDS,” tutupnya.